Pabrik Tekstil Karawang Gulung Tikar! Ada Apa?

Agus Riyadi

28 Juli 2025

2
Min Read
Pabrik Tekstil Karawang Gulung Tikar! Ada Apa?

Ekonesia Market – Industri tekstil nasional kembali dirundung duka. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) secara resmi mengumumkan penghentian permanen operasional pabriknya di Karawang. Keputusan pahit ini diambil setelah sebelumnya pabrik tersebut dihentikan sementara sejak awal November 2024. Manajemen POLY mengungkapkan bahwa badai tekanan bisnis yang menerpa, baik dari kancah global maupun domestik, menjadi penyebab utama tumbangnya pabrik tersebut. Persaingan global yang semakin ketat, kenaikan tarif ekspor ke Amerika Serikat, serta meroketnya harga bahan baku menjadi pukulan telak bagi perusahaan.

Di dalam negeri, ketidakpastian penerapan bea anti-dumping dan revisi aturan impor yang tak kunjung sesuai harapan industri semakin memperburuk keadaan. Kondisi ini berdampak signifikan terhadap permintaan produk POLY, khususnya di Karawang. Dalam keterbukaan informasi di BEI, manajemen POLY menyebutkan bahwa upaya restrukturisasi utang dengan Kementerian Keuangan masih terus berjalan, namun prosesnya diperkirakan akan memakan waktu lebih lama. ekonosia.com mencatat, sebelumnya POLY masih berupaya mempertahankan fasilitas pabrik Karawang agar dapat dioperasikan kembali jika ada solusi yang memungkinkan. Namun, setelah lebih dari enam bulan tidak aktif, biaya pemeliharaan fasilitas tersebut dinilai terlalu mahal dan tidak layak secara teknis maupun komersial.

Pabrik Tekstil Karawang Gulung Tikar! Ada Apa?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Sebagai langkah strategis, perusahaan akan mendeklarasikan penutupan permanen unit produksi ini dan merevisi proyeksi bisnisnya berdasarkan operasi pabrik Kaliwungu-Kendal di masa mendatang. Penutupan pabrik Karawang ini diperkirakan akan menurunkan pendapatan penjualan tahunan POLY mulai tahun 2025. Perusahaan juga akan melakukan reposisi portofolio produk dan faktor produksi lainnya di pabrik Kaliwungu untuk menjaga keberlanjutan bisnis. POLY menegaskan komitmennya untuk melanjutkan proses restrukturisasi utang dengan Kementerian Keuangan, dengan harapan kesepakatan dengan kreditur dan investor dapat segera tercapai.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post