Kerja 3 Hari, Kantongi Rp2,6 Miliar! Kok Bisa?

Agus Riyadi

27 Juli 2025

2
Min Read
Kerja 3 Hari, Kantongi Rp2,6 Miliar! Kok Bisa?

Ekonesia Market – Graham Cochrane, seorang pebisnis asal AS, berhasil meraup pendapatan pasif fantastis, mencapai US$160.000 atau setara Rp2,6 miliar setiap bulannya. Rahasianya? Ia membangun bisnis kursus online yang membantu orang lain memonetisasi minat mereka. Keuntungan ini didapat dari penjualan kursus online, program pembinaan, serta komisi afiliasi, dengan sekitar 2.800 orang menjadi pengguna aktif produknya.

Membangun pendapatan pasif seperti Cochrane memang butuh proses dan strategi. Kuncinya terletak pada gaya hidup dan rutinitas yang mendukung. Lantas, bagaimana sebenarnya kehidupan seorang dengan penghasilan pasif miliaran rupiah per bulan?

Kerja 3 Hari, Kantongi Rp2,6 Miliar! Kok Bisa?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Cochrane memulai hari dengan santai, bangun pukul 5 pagi sebelum anak-anaknya. Ia memanfaatkan waktu tenang ini untuk menikmati kopi, membaca, berdoa, dan menulis jurnal. Setelah itu, ia menyiapkan sarapan bersama istri dan membangunkan anak-anak, menikmati waktu berkualitas bersama keluarga sebelum mengantar mereka ke sekolah.

Uniknya, Cochrane hanya bekerja dari Senin hingga Rabu. Hari Senin ia dedikasikan untuk membuat video YouTube dan episode podcast. Konten gratis ini menjadi daya tarik bagi calon pelanggan. Jika tertarik, mereka bisa berlangganan buletin dan mendapatkan informasi tentang konten gratis serta kursus online premium. Sistem bisnisnya dirancang untuk mengirim email secara otomatis, sehingga ia fokus pada pembuatan konten baru.

Hari Rabu, Cochrane fokus pada interaksi komunitas dan mengadakan sesi langsung dengan siswa pelatihan bisnis. Sebulan sekali, ia membuat pelatihan eksklusif untuk anggota komunitas berbayar. Ia bukan penggemar budaya kerja keras berlebihan. Menurutnya, membangun sistem bisnis yang berjalan otomatis lebih efektif daripada terus-menerus melakukan pemeliharaan.

Bagi Cochrane, keluarga adalah prioritas utama. Hari Jumat menjadi waktu kencan dengan istri, diisi dengan olahraga, makan siang, dan membahas berbagai hal. Mereka juga rutin bertemu dengan konselor pernikahan untuk menjaga hubungan tetap harmonis.

Kedermawanan juga menjadi nilai penting dalam hidup Cochrane. Ia dan keluarganya rutin beribadah dan terlibat dalam kegiatan sukarela membantu tunawisma. Ia meyakini bahwa penghasilannya harus digunakan untuk memberikan dampak positif bagi sesama. Saat ini, Cochrane dan istrinya menyumbangkan 30% dari penghasilan mereka, dengan target mencapai 50% di masa depan. ekonosia.com mencatat, filosofi bisnis Cochrane bukan hanya tentang keuntungan materi, tetapi juga tentang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post