Ekonesia Ekonomi – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali menunjukkan taringnya di kancah internasional dengan berpartisipasi dalam International Defence Industry Fair (IDEF) 2025 di Istanbul, Turki. Langkah ini bukan sekadar promosi, melainkan sebuah diplomasi industri untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok pertahanan global.
Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, menegaskan bahwa IDEF menjadi ajang unjuk gigi kekuatan manufaktur alutsista nasional. Dengan lebih dari 1.500 perusahaan dari 78 negara, IDEF adalah pameran pertahanan terbesar di Eurasia, dan PTDI hadir dengan inovasi serta tawaran kemitraan yang saling menguntungkan.

Partisipasi PTDI di Turki sangat strategis, mengingat lokasinya yang menghubungkan Eropa, Asia, dan Timur Tengah, wilayah fokus ekspansi PTDI saat ini. Meningkatnya kebutuhan penggantian armada turboprop di Afrika dan Timur Tengah menjadi peluang ekspor bagi pesawat andalan PTDI seperti CN235-220, NC212i, dan N219.
Selain penjualan produk, PTDI juga membidik potensi layanan purna jual melalui Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) untuk pesawat militer dan sipil. "Kami tidak hanya menjual pesawat, tetapi juga menjual keandalan dan umur panjang sistem," ujar Gita. Dengan langkah ini, PTDI optimis dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saing industri dirgantara Indonesia di panggung dunia.
Tinggalkan komentar