Ekonosia Olahraga – Hubungan Marcus Rashford dan Manchester United dikabarkan semakin memburuk. Latihan terpisah di Carrington, menjadi simbol keretakan antara sang pemain dan klub yang telah membesarkan namanya. Rashford, yang disebut-sebut sebagai bagian dari "bomb squad", merasa siap mencari tantangan baru sejak Desember lalu.
Situasi semakin runyam ketika pelatih Ruben Amorim lebih memilih memainkan pelatih kiper ketimbang Rashford dalam sebuah pertandingan. Masa pinjaman ke Aston Villa sempat menjadi solusi, namun hasrat Rashford untuk membela Barcelona tak pernah padam.

Kembalinya Rashford ke Carrington setelah liburan musim panas terasa canggung. Meskipun timnya menyatakan kesiapan untuk bergabung dalam latihan pramusim, klub justru memberikan izin untuk menjajaki kepindahan. Ia bahkan lebih sering berlatih di luar jam latihan rekan-rekannya, dalam sebuah "pengaturan terkoordinasi" yang diduga untuk menghindari pertemuan dengan Amorim.
Ironisnya, di tengah krisis gol dan investasi besar klub untuk pemain baru, Rashford justru berlatih terpisah. Sebagai produk akademi dan pemain bergaji tinggi, kisah Rashford menjadi yang paling disesalkan. Performa dan semangat bermainnya meredup, membuatnya berlatih sendirian, berseteru dengan pelatih, dan ingin meninggalkan klub yang telah dibelanya selama hampir dua dekade.
Namun, masa pinjaman di Aston Villa sempat menghadirkan Rashford yang lebih segar dan termotivasi, bahkan menarik perhatian pelatih timnas Inggris. Kini, di usia yang belum genap 28 tahun, Barcelona disebut-sebut sebagai panggung yang tepat untuk memulihkan kariernya.
Klub raksasa Catalan dikabarkan siap membelinya dengan harga yang relatif murah musim panas mendatang, jika Rashford mampu bangkit. Legenda Manchester United, Teddy Sheringham, sempat menyindir kepindahan Rashford ke Barcelona sebagai "langkah naik yang belum layak dia dapatkan". Namun, komentar tersebut justru menyoroti realita bahwa Barcelona saat ini lebih stabil daripada United.
Bermain di Camp Nou bersama bintang muda seperti Lamine Yamal, Rashford berpotensi menemukan kembali semangat sepak bolanya dan meningkatkan peluang tampil di Piala Dunia tahun depan. Sementara itu, jika Amorim gagal mengubah nasib Setan Merah, pelatih berikutnya bisa saja melihat Rashford sebagai bagian dari solusi. Dalam sepak bola, segalanya mungkin terjadi, dan cerita Marcus Rashford masih jauh dari kata selesai.
Tinggalkan komentar