Ekonesia Ekonomi – Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mencatatkan total dana abadi sebesar Rp154,11 triliun sejak 2010 hingga Juni 2025. Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto, mengungkapkan rinciannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI.
Dana tersebut terbagi menjadi Dana Abadi Pendidikan (DAP) sebesar Rp126,12 triliun, Dana Abadi Penelitian (DPL) Rp12,19 triliun, Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) Rp10 triliun, dan Dana Abadi Kebudayaan (DAKb) Rp5 triliun.

Komposisi investasi dana ini didominasi oleh obligasi negara (70,01%), diikuti deposito (23,2%), obligasi korporasi (4,84%), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) (1,86%).
DAP telah memberikan beasiswa kepada 55.492 orang sejak 2013, dengan mayoritas penerima berasal dari jenjang magister (S2). LPDP juga mencatat 34.373 penerima beasiswa on-going hingga Juni 2025.
Selain beasiswa, DPL telah mendanai ribuan proyek riset, sementara DAPT menghasilkan ribuan publikasi dan program pertukaran pelajar. DAKb juga memberikan manfaat bagi ratusan pelaku budaya.
Andin menekankan dampak positif beasiswa LPDP, yang menghasilkan dampak sosial, ekonomi, dan perubahan pola pikir hingga 5,39 kali lipat dari nilai awal program.
Untuk tahun 2026, LPDP memiliki pagu indikatif Rp3,93 triliun yang akan dialokasikan untuk beasiswa, operasional, serta pengembangan dana abadi di berbagai sektor. Targetnya adalah mendanai 14.160 beasiswa, 42 proyek riset, 23 PTNBH, dan empat program utama DAKb. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.
Tinggalkan komentar