Kisah Desi: Tenun NTT Mendunia, Penghasilan Jutaan!

Rachmad

14 Juli 2025

2
Min Read
 Kisah Desi: Tenun NTT Mendunia, Penghasilan Jutaan!

Ekonesia Ekonomi – Di balik keindahan kain tenun khas Nusa Tenggara Timur (NTT), tersembunyi kisah Desi, seorang perajin tenun di Rumah Tenun, Puncak Waringin, Labuan Bajo. Dengan lincah, jemarinya menari di antara benang, menciptakan motif memukau yang memikat hati wisatawan domestik hingga mancanegara.

Desi, yang telah enam tahun menekuni dunia tenun, mengaku jatuh cinta pada seni ini sejak kecil, terinspirasi dari ibunya. Proses pembuatan selembar kain tenun bukanlah hal mudah. Dibutuhkan waktu satu hingga tiga bulan, terutama pada tahap pewarnaan alami yang memakan waktu hingga satu minggu hanya untuk penyerapan warna.

 Kisah Desi: Tenun NTT Mendunia, Penghasilan Jutaan!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Tantangan lain adalah posisi duduk yang statis saat menenun menggunakan gedogan, alat tenun tradisional. Pinggang terjepit, kaki lurus, semua demi memastikan benang meregang sempurna. "Sukanya menenun bisa menghasilkan uang. Dukanya, duduk di sini dari pagi sampai sore," ujar Desi sambil tertawa, menggambarkan suka duka profesinya.

Namun, kerja keras Desi terbayar. Kain tenun dengan pewarna alami bisa dijual seharga Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Sementara kain dengan pewarna indigo, yang prosesnya lebih rumit karena sulitnya mencari bahan baku, bisa mencapai Rp2,5 juta hingga Rp5 juta.

Pembeli kain tenun Desi tak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari mancanegara. "Diikat lagi, sakit. Tapi kejar uang, bagaimana dong? Kejar waktu," ungkapnya, menunjukkan semangatnya dalam melestarikan budaya tenun sekaligus mencari nafkah. Kisah Desi adalah bukti bahwa warisan budaya NTT mampu menembus batas negara dan memberikan penghidupan bagi para penenunnya, seperti yang dilansir dari ekonosia.com.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post