Ekonesia Ekonomi – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan empat kabupaten di wilayah Pantura untuk mempercepat revitalisasi tambak. Langkah ini diambil untuk mengubah tambak yang tidak produktif menjadi kawasan budidaya perikanan yang bernilai tinggi, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tb Haeru Rahayu (Tebe), menyatakan bahwa koordinasi diperkuat dengan Pemprov Jabar serta Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu. Revitalisasi ini akan mengedepankan sistem budidaya ramah lingkungan, dilengkapi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan area vegetasi sebagai filter alami untuk menjaga ekosistem laut.

"Hasil koordinasi menyepakati dukungan pemerintah daerah di antaranya program ini menjadi bagian Program Strategis Nasional atau PSN," ujar Tebe seperti dikutip dari ekonosia.com, Jumat. Pemerintah daerah berkomitmen membantu sosialisasi, pendataan penggarap tambak, menciptakan iklim investasi yang kondusif, serta mempermudah proses perizinan. Selain itu, pemerintah daerah juga akan menyiapkan tenaga kerja lokal sesuai keahlian dan kebutuhan program.
Setelah penandatanganan nota kesepakatan, KKP langsung bersinergi dalam perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan budidaya perikanan. "Kemarin kami duduk bersama sekretaris daerah dan kepala dinas dari provinsi dan empat kabupaten untuk menyatukan langkah," imbuh Tebe.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebelumnya menyatakan bahwa revitalisasi tambak Pantura bertujuan mengubah lahan tambak tidak produktif menjadi kawasan budidaya perikanan bernilai tinggi, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Penataan akan mencakup zona budidaya, zona pendukung, dan zona penghijauan. Program ini diharapkan dapat menarik minat investor untuk mempercepat pembangunan fasilitas pendukung di hulu maupun hilir, memperkuat ekosistem perikanan budidaya nasional.
Tinggalkan komentar