Lansia Sejahtera, Data ILAS Jadi Kunci?

Rachmad

10 Juli 2025

2
Min Read
 Lansia Sejahtera, Data ILAS Jadi Kunci?

Ekonesia Ekonomi – Data Indonesia Longitudinal Aging Survey (ILAS) dipandang sebagai akselerator penting dalam mewujudkan pembangunan inklusif bagi lansia di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Deputi Pemberdayaan Masyarakat, Kependudukan, dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Maliki, dalam diseminasi Hasil Laporan Studi Bahasa Indonesia dan Data ILAS.

Maliki menekankan bahwa ILAS memberikan data yang lebih tajam dibandingkan data yang sudah ada, sehingga memungkinkan perumusan kebijakan berbasis bukti yang lebih efektif dalam menghadapi penuaan populasi di Indonesia. "ILAS memberikan penajaman data eksisting, sehingga mendorong kebijakan berbasis bukti untuk menghadapi penuaan penduduk di Indonesia," ujarnya, seperti dikutip ekonosia.com dari keterangan resmi.

 Lansia Sejahtera, Data ILAS Jadi Kunci?
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

Studi ILAS merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian PPN/Bappenas, Asian Development Bank (ADB), Lembaga Demografi FEB UI, dan SurveyMeter. Survei panel longitudinal ini menyasar kelompok usia 45 tahun ke atas di sembilan provinsi, meliputi Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Data yang dikumpulkan mencakup berbagai aspek kehidupan lansia, mulai dari sosial, ekonomi, kesehatan, hingga lingkungan hidup.

Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian PPN/Bappenas, Tirta Sutedjo, berharap data ILAS dapat dimanfaatkan secara luas oleh berbagai pihak dalam merumuskan kebijakan ramah lansia. "Studi ILAS diharapkan dapat kita manfaatkan bersama menjadi sumber data dalam perumusan kebijakan ramah lansia oleh kementerian/lembaga/daerah," katanya.

Senior Economist ADB, Aiko Kikkawa, menyoroti nilai strategis ILAS karena pendekatannya yang longitudinal. "Dengan ILAS, kita bisa mengikuti kehidupan responden dari waktu ke waktu. Ini memberi kita pemahaman lebih dalam tentang proses penuaan dan bagaimana intervensi bisa dirancang secara dinamis," jelas Aiko.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil E Dardak, memaparkan praktik baik di provinsinya dalam membangun sistem layanan ramah lansia berbasis kabupaten/kota. "Kami menjadikan data sebagai dasar intervensi. ILAS penting membantu kami memahami di mana celah dan potensi itu berada," ungkapnya. Jawa Timur menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam memanfaatkan data ILAS untuk menghadapi tantangan aged society.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post