LPS Diserbu! 2 Miliar Serangan Siber, Ada Apa?

Agus Riyadi

6 Juli 2025

2
Min Read
LPS Diserbu! 2 Miliar Serangan Siber, Ada Apa?

Ekonesia Market – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) baru-baru ini menjadi sasaran empuk serangan siber dengan skala yang mencengangkan. Dalam kurun waktu dua minggu, tepatnya antara 17 Juni hingga 3 Juli 2025, LPS mencatat adanya 2,2 miliar serangan distributed denial of service (DDoS). Ketua Dewan Komisioner (DK) LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan bahwa intensitas serangan ini sangat tinggi, mencapai 100 juta serangan hanya dalam waktu 5 menit.

Purbaya menyebutkan bahwa serangan siber yang dialami LPS ini merupakan yang terbesar keempat di dunia. Meskipun demikian, ia meyakinkan publik bahwa sistem keamanan siber LPS tetap kuat dan terus diperbarui. Investasi sebesar Rp300 miliar telah digelontorkan sejak 2021 untuk memperkuat infrastruktur IT LPS, termasuk merekrut hacker profesional untuk menjaga sistem.

LPS Diserbu! 2 Miliar Serangan Siber, Ada Apa?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Motif di balik serangan masif ini masih menjadi misteri. Purbaya menduga ada pihak yang ingin menguji kekuatan sistem LPS atau bahkan merusak kredibilitas lembaga tersebut. Ia juga mengaitkan serangan ini dengan proses rekrutmen pegawai baru di LPS, di mana peretas mungkin ingin meningkatkan popularitas mereka dengan mengganggu akses pelamar.

Untuk melancarkan serangan sebesar ini, Purbaya memperkirakan biaya sewa hacker bisa mencapai Rp10 miliar hingga Rp15 miliar. Ia menduga ada pihak dengan modal besar yang sengaja ingin mengganggu kredibilitas LPS di bidang IT.

Menariknya, serangan ini terjadi bersamaan dengan momentum Seleksi Pemilihan Calon Ketua dan Anggota Dewan Komisioner (ADK) LPS untuk periode 2025-2030. Purbaya, yang juga mencalonkan diri kembali, tidak menampik adanya kemungkinan keterkaitan antara kedua peristiwa ini. Proses pendaftaran calon DK LPS telah dibuka oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mulai 4 Juli 2025 dan akan ditutup pada 10 Juli 2025. ekonosia.com akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi terbaru kepada pembaca.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post