Ekonesia Ekonomi – Festival Tabut Bengkulu 2024 terbukti menjadi daya tarik wisata yang kuat, berhasil menarik 132 ribu wisatawan ke Bumi Rafflesia. Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa optimis, gelaran Festival Tabut di tahun mendatang akan melampaui capaian tersebut, memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pariwisata Bengkulu.
Lebih dari sekadar festival budaya, Tabut Bengkulu juga menjadi katalisator ekonomi lokal. Tahun lalu, festival ini melibatkan 420 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta 1.509 pekerja seni. Dampaknya, tercipta lapangan kerja bagi sekitar 2.500 tenaga kerja, menghidupkan roda perekonomian daerah.

"Ini luar biasa sekali dari satu festival saja," ujar Ni Luh Puspa. Ia menambahkan, keterlibatan 70 komunitas lokal dan perputaran ekonomi yang mencapai Rp3,02 miliar menunjukkan potensi besar Festival Tabut dalam menggerakkan perekonomian Bengkulu.
Wamenpar juga mengapresiasi antusiasme masyarakat dan UMKM yang terlibat dalam festival ini. Ia yakin, penyelenggaraan Festival Tabut Bengkulu di masa depan akan semakin baik dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan daerah. Festival Tabut bukan hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menjadi mesin penggerak ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Tinggalkan komentar