Panas Bumi RI: Serap Ribuan Pekerja, Untungkan Daerah!

Rachmad

3 Juli 2025

2
Min Read
Panas Bumi RI: Serap Ribuan Pekerja, Untungkan Daerah!

Ekonesia Ekonomi – Proyek panas bumi di Indonesia bukan hanya soal energi bersih, tapi juga membuka lapangan kerja bagi ribuan tenaga profesional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, sektor ini telah menyerap 5.200 tenaga kerja ahli dan sekitar 870.000 tenaga kerja tidak langsung.

Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa panas bumi memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Investasi di sektor ini mencapai 9,3 miliar dolar AS dalam 10 tahun terakhir, dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terus meningkat.

Panas Bumi RI: Serap Ribuan Pekerja, Untungkan Daerah!
Gambar Istimewa : img.antaranews.com

"PNBP dari EBTKE itu dari panas bumi. Kami harap bisa tumbuh. Dalam 10 tahun terakhir tercapai Rp18,2 triliun. Sumbangan dari panas bumi lumayan tinggi," kata Eniya.

Pengembangan panas bumi juga memberikan keuntungan bagi daerah melalui bonus produksi. Eniya menyebutkan, saat ini sudah Rp1 triliun bonus produksi panas bumi tersebar di berbagai daerah. Selain itu, sektor ini mendorong pertumbuhan industri manufaktur pendukung energi terbarukan.

Industri manufaktur lokal telah menyerap lebih dari Rp10 triliun dalam bentuk barang dan jasa, serta memberdayakan 16 ribu tenaga kerja. Untuk meningkatkan dampak positif ini, Kementerian ESDM sedang merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2017 tentang panas bumi.

Indonesia adalah salah satu produsen energi panas bumi terbesar di dunia, dengan potensi sekitar 40 persen dari total potensi dunia atau sekitar 23,7 gigawatt (GW). Pemanfaatannya masih sekitar 11 persen dari total potensi.

Kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) telah meningkat sebesar 1,2 GW dari 2014 hingga 2024, mencapai total 2,6 GW. Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas listrik dari panas bumi sebesar 5,2 GW dalam 10 tahun ke depan, sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

Beberapa PLTP yang beroperasi di Indonesia antara lain PLTP Kamojang, Salak, Darajat, Ulubelu, Dieng, dan Sorik Marapi. Informasi ini dilansir dari ekonosia.com.

Ikuti kami di Google News

Tinggalkan komentar

Related Post