Ekonesia Market – Indonesia, dengan cadangan nikel terbesar di dunia, menjadi lahan subur bagi para konglomerat. Data dari Badan Geologi Amerika Serikat menunjukkan bahwa Indonesia menguasai 43% cadangan nikel global. Nilai ekspor produk hilirisasi nikel pun melesat tajam, mencapai US$ 34 miliar pada 2023, jauh dibandingkan saat Indonesia masih mengekspor bahan mentah. Lantas, siapa saja tokoh di balik gurita bisnis nikel ini?
Kiki Barki, pendiri PT Harum Energi Tbk (HRUM), masuk dalam daftar ini. Melalui anak perusahaannya, PT Position (POS), Harum Energy memiliki sumber daya tambang nikel yang diperkirakan mencapai 215 juta ton bijih nikel. Kiki Barki tercatat sebagai orang terkaya ke-42 di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 1,3 miliar.
Selanjutnya, ada Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, pendiri Harita Group. Konglomerasi ini memiliki anak usaha di bidang tambang nikel, yaitu PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). Pada kuartal I-2025, NCKL mencatatkan penjualan bijih nikel sebesar 5,49 juta wmt. Lim Hariyanto sendiri menduduki peringkat ke-15 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$ 4 miliar.
Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, CEO dan pemilik saham Alamtri Resources Indonesia (sebelumnya Adaro Energy Indonesia), juga memiliki bisnis nikel melalui Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Kinerja MBMA pada 2024 didukung oleh tambang nikel PT Sulawesi Cahaya Mineral dan operasi nickel pig iron (NPI).
Terakhir, ada Christopher Sumasto Tjia, pemilik PT PAM Mineral Tbk (NICL), bagian dari Pintu Air Mas Group (PAM Group). Perusahaan ini mencatatkan peningkatan volume penjualan nikel yang signifikan pada kuartal I-2025, naik 346,98% secara tahunan.
Tinggalkan komentar